Untuk membuat sumur, seorang penggali sumur harus dapat menentukan dimana letak sumber air tanah berada. Karena jika salah perhitungan maka penggalian akan sia2. Berikut ini cara2 yang bisa dipakai untuk mencari sumber air tanah.
Cara pertama : Menggunakan Daun Pisang
Caranya :
Ambillah beberapa lembar daun pisang dan letakan pada beberapa titik yang akan di bor /gali pada jam 10 malam. Pagi harinya silahkan lihat embun yang menempel pada daun pisang tsb (pada bagian bawah daun). Semakin banyak embun yang menempel semakin banyak debit air bawah tanah tsb. Namun jika daunnya tetap kering berarti tidak ada sumber air di bawah daun tsb.
Cara kedua : Menggunakan Garam
Caranya :
Pada jam 8 malam letakkan 2 genggam garam dan tutup rapat dengan kaleng pada tempat yang akan digali / di bor. Pagi harinya silahkan lihat garam tersebut, jika habis atau tinggal sedikit berarti pada titik tersebut terdapat sumber air. Bila perlu letakkan garam dan kaleng tsb pada beberapa titik sekaligus dan lihatlah pada titik mana yang garamnya paling sedikit.
Cara ketiga : Menggunakan Lidi
Caranya :
- Siapkan 2 Lidi, karet gelang, benang atau kawat. Kedua lidi dipotong sama panjang, dan ikat ujungnya dengan karet gelang, kawat atau benang. (Tidak ada lidi dapat menggunakan kayu, ranting atau tembaga).
- Pangkal kedua lidi dipegang dengan kedua tangan terbuka. Letakkan pada antara ibu jari dengan telunjuk kemudian digenggam dengan rilek sambil dirorong kerapat. Kedua tangan
dipinggang. - Letakan kedua tangan yang telah memegang lidi tersebut pada pinggang. Arah ujung lidi yang telah diikat pada posisi datar di depan perut.
- Berjalan maju maupun mundur, dengan posisi lidi tetap dipegang dengan posisi mendatar.
- Pusatkan perhatian pada tanah yang dilalui, sambil merasakan getaran ujung kedua lidi yang ikat dengan karet gelang, kawat atau tali lainnya.
- Apabila ada tarikan ke bawah atau ke atas pada ujung lidi, maka itu tandanya dibawah tanah yang dilalui ada aliran atau sumber air. Maka untuk memastikannya, coba mundur satu atau dua langkah dan maju dua langkah sambil tetap memegang ujung lidi. Jika ada tanda-tanda mata air, maka jika kita berjalan satu atau dua langkah ke belakang, ujung lidi akan turun, dan sebaliknya jika kita bergerak maju, maka ujung lidi akanbergerak ke atas.
- Jika benar tanda-tanda itu semakin kuat, yaitudengan tarikan ke bawah atau ke atas pada ujung lidi, berarti ada sumber air atau aliran air bawah tanah. (tandai atau berilah garis dimana tanah dilalui, persis di bawah lidi yang naik atau turun).
- Langkah berikutnya, cari dari arah yang berlawanan. (Gerakan sama dengan point 4 s/d 6). Cari sampai menemukan hal yang serupa, dengan berpindah-pindah tempat, namun tetap arah berlawanan dengan yang telah ditandai. Jika tidak ditemukan atau tidak ada tanda-tanda, usahakan cari tempat yang lain, karena sumber air itu hanya satu arah.
- Jika langkah ke 8 (delapan) ada tanda-tanda seperti pada point 7, maka lakukan hal yang sama dengan langkah-langkah pada point 7, dan tandai dengan garis. (Pada akhirnya kedua garis untuk tanda adanya suber air bawah tanah tersebut akan bertemu). Lihat gambar disamping!
- Pusatkan pada pertemuan kedua garis tersebut dan lakukan hal yang sama seperti pont 7 secara berulang-ulang, dan dari posisi yang berbeda ikuti garis-garis tersebut. Baik juga jika gerakan melingkar dari pertemuan kedua garis tersebut untuk mengetahui berapa banyak dan besarnya aliran air dalam tanah. Bisa jadi ada dua atau tiga sumber pada tempat tersebut.
Untuk mengetahui kedalaman sumber air bawah tanah tersebut, dengan berdiri pada pertemuan garis atau pertemuan sumber air yang telah dideteksi sebelumnya. Caranya adalah sebagai berikut:
- Berdiri pada pertemuan garis atau pertemuan sumber air dengan posisi lidi tetap dipegang dan ditempelkan pada kedua pinggang dengan posisi mendatar. Ujung kedua lidi pastikan dengan posisi mendatar menghadap ke depan. Jika benar disitu telah ditemukan sumber air, maka gerakan lidi akan ke atas. Semakin besar dan dangkalnya sumber air, maka gerakan ke atas dari ujung lidi akan semakin keras atau cepat ke atas.
- Hitunglah dengan hitungan: satu, dua, tiga dan seterusnya sampai posisi ujung lidi berdiri tegak persis di muda atau wajah kita, atau posisi lidi tegak lurus. Sampai hitungan ke berapa, lidi tersebut pada pososi tegak lurus.Misalnya :“ 10” (sepuluh), maka kalikan dengan 1 Meter panjang. ( 10 X 1 Meter= 10 Meter)maka akan dapat diperkirakan bahwa kedalaman sumber air bawah tanah tersebut kira-kira 10 Meter. Jika masih ragu-ragu, cobalah sekali lagi dengan langkah yang sama seperti ke 1.
- Tanda pada pertemuan sumber air yang telah diukur kedalaman tersebut dengan kayu berdiri tegak, supaya nanti pada waktu menggali atau mengebor tidak tidak salah tempat . Jika kurang percaya, coba pada lain hari dengan cara yang sama. Maka akan didapatkan hal yang sama. Bukan hanya pada hari lain, pada bulan atau tahun berikut pun tidak akan berubah posisi sumber air tersebut. Bahkan pada musim kemarau pun sumber air pada tempat tersebut tidak berubah.